Wastafel tersumbat merupakan salah satu masalah yang paling menyebalkan terutama bagi Ibu Rumah Tangga. Air wastafel dapur yang tidak mau turun, genangan kotor, dan bau tak sedap bisa mengurangi kenyamanan di rumah.
Namun, sebelum buru-buru memanggil tukang ledeng atau membeli cairan kimia keras yang berpotensi merusak pipa. Banyak masalah wastafel mampet bisa diatasi sendiri dengan cara-cara yang mudah dan aman di rumah.
Cara-cara ini tidak memerlukan alat khusus atau keahlian tingkat tinggi. Cukup ikuti langkahnya, setelah itu kemungkinan besar saluran pembuangan pada wastafel akan kembali lancar seperti sedia kala. Mari kita mulai!
Penyebab Umum Wastafel yang Tersumbat

Sebelum mempelajari solusi mengatasi wastafel mampet, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu mengapa saluran air tersebut bisa tersumbat. Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa mengambil langkah pencegahan di kemudian hari.
Rambut
Rambut rontok dari kepala maupun bulu halus lainnya, seringkali menyatu dengan sisa sabun dan membentuk gumpalan yang sulit larut, terutama di saluran pembuangan kamar mandi.
Sisa Makanan dan Minyak/Lemak
Di dapur, residu makanan, terutama lemak padat dari minyak goreng atau sisa saus, bisa menempel di dinding pipa wastafel dan menumpuk seiring waktu. Saat lemak dingin, ia akan mengeras dan mempersempit jalur air.
Sabun dan Produk Perawatan
Sabun batang, gel mandi, pasta gigi, atau bahkan sisa produk perawatan kulit bisa mengendap dan bercampur dengan kotoran lain, menciptakan lapisan lengket di dalam dinding saluran air.
Benda Asing
Terkadang, benda kecil seperti penutup botol, mainan anak, atau bahkan perhiasan tanpa sengaja jatuh ke dalam saluran pembuangan.
Penumpukan Mineral (Air Sadah)
Di daerah dengan air yang tinggi kandungan mineral seperti kalsium dan magnesium, bisa menumpuk di dalam pipa dan membentuk kerak, mirip dengan karat.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Freon AC Bocor di Rumah.
5 Cara Mengatasi Wastafel Mampet di Rumah

Berikut cara mudah yang bisa dilakukan sendiri di rumah untuk mengatasi wastafel yang tersumbat:
1. Menggunakan Air Panas dan Sabun Cuci Piring
Metode ini paling sederhana dan seringkali menjadi langkah pertama yang harus dicoba. Cara ini cocok untuk penyumbatan ringan akibat lemak atau sisa sabun.
Metode ini paling efektif untuk penyumbatan yang disebabkan oleh lemak dan sabun. Hindari penggunaan air mendidih pada pipa PVC yang sudah tua atau retak, karena panas ekstrem bisa merusaknya. Namun, sebagian besar pipa modern saat ini, termasuk PVC, dirancang untuk menahan suhu air panas yang mengalir dari keran.
Alat yang Dibutuhkan:
- Air mendidih (sekitar 1-2 liter)
- Sabun cuci piring cair (sekitar 2-3 sendok makan)
Langkah-langkah:
- Jika ada genangan air di wastafel, coba buang airnya sebanyak mungkin menggunakan gayung atau gelas.
- Tuangkan 2-3 sendok makan sabun cuci piring langsung ke lubang pembuangan yang berfungsi sebagai pelumas dan pemecah lemak.
- Setelah sabun, tuangkan air mendidih secara perlahan dan hati-hati ke dalam lubang pembuangan. Jangan tuangkan sekaligus, berikan jeda sebentar agar air panas punya waktu untuk bekerja melarutkan sumbatan.
- Biarkan air panas dan sabun bekerja selama 20-30 menit.
- Setelah didiamkan, buka keran air dingin dan lihat apakah air sudah mengalir terbuang dengan lancar. Jika belum, silahkan mengulangi proses ini sekali lagi.
2. Menggunakan Baking Soda dan Cuka
Kombinasi cuka dan soda kue merupakan trik klasik yang menghasilkan reaksi kimia mendesis. Reaksi ini dapat membantu melonggarkan dan memecah material organik yang menjadi penyebab penyumbatan wastafel.
Metode ini aman untuk semua jenis pipa dan ramah lingkungan, namun tetap hindari penggunaan produk cairan pembersih kimia lainnya setelah atau sebelum menggunakan soda kue dan cuka, karena bisa menimbulkan reaksi lain yang mungkin berbahaya.
Alat yang Dibutuhkan:
- Soda kue (sekitar ½ cangkir)
- Cuka putih (sekitar 1 cangkir)
- Air panas (untuk membilas, opsional)
- Kain lap atau penutup lubang
Langkah-langkah:
- Pastikan tidak ada genangan air di wastafel. Jika ada, singkirkan terlebih dahulu.
- Tuangkan ½ cangkir soda kue langsung ke lubang pembuangan, usahakan masuk sebanyak mungkin ke dalam saluran.
- Segera setelah soda kue, tuangkan 1 cangkir cuka putih ke lubang pembuangan kemudian tunggu sampai terdengar reaksi mendesis. Reaksi tersebut merupakan reaksi asam-basa yang dipercaya ampuh mengatasi wastafel mampet.
- Tutup lubang pembuangan dengan kain lap atau penutup wastafel untuk memaksa reaksi kimia masuk lebih dalam ke pipa.
- Biarkan campuran bekerja selama 30 menit hingga satu jam. Untuk penyumbatan yang lebih parah diamkan semalaman.
- Setelah waktu yang ditentukan, alirkan air panas (tidak harus mendidih) pada lubang pembuangan. Perhatikan apakah air sudah mengalir lancar. Jika belum, ulangi prosesnya.
3. Menggunakan Plunger (Penyedot WC)
Plunger adalah alat sederhana namun sangat efektif untuk mengatasi peyumbatan di saluran pembuangan wastafel. Prinsip kerjanya adalah menciptakan tekanan dan vakum yang kuat untuk mendorong atau menarik material penyebab penyumbatan.
Untuk wastafel dengan lubang overflow (lubang kecil di bagian atas wastafel yang berfungsi mencegah air meluap), silahkan tutup lubang tersebut dengan kain lap atau selotip agar tekanan vakum tidak bocor.
Alat yang Dibutuhkan:
- Plunger (pilih yang ukurannya sesuai dengan lubang wastafel)
- Air (untuk mengisi wastafel)
Langkah-langkah:
- Jika ada penutup drain atau saringan di wastafel, lepaskan terlebih dahulu.
- Isi wastafel dengan air hingga mencapai ketinggian yang cukup untuk menutupi bagian karet alat penyedot agar menciptakan segel vakum yang baik.
- Letakkan plunger di atas lubang pembuangan, pastikan karetnya menutupi seluruh lubang dan menciptakan segel yang rapat.
- Dorong plunger ke bawah dengan cepat dan kuat, lalu tarik ke atas. Ulangi gerakan memompa ini dengan cepat dan berirama selama 15-20 kali. Pastikan segel tetap terjaga saat memompa.
- Angkat plunger dengan cepat dan perhatikan apakah air sudah mengalir. Jika belum, ulangi proses pemompaan beberapa kali. Terkadang, butuh beberapa kali percobaan hingga material penyumbatan terangkat.
4. Menggunakan Kawat Gantungan Baju yang Dimodifikasi (Snaking Manual)
Untuk penyumbatan yang lebih dalam dan padat, terutama yang disebabkan oleh rambut, kawat gantungan baju bisa menjadi alat darurat yang ampuh. Metode ini memungkinkan kita untuk menarik atau mendorong penyumbatan pada saluran pipa wastafe yang mampet.
Metode ini bisa sedikit menjijikkan, jadi pastikan memakai sarung tangan dan siapkan wadah untuk menampung kotoran yang keluar.
Alat yang Dibutuhkan:
- Kawat gantungan baju (yang bisa diluruskan)
- Tang (opsional, untuk membentuk kawat)
- Sarung tangan karet
- Plastik sampah untuk menampung kotoran
Langkah-langkah:
- Ambil gantungan baju kawat dan luruskan sebagian besar kawatnya. Sisakan sedikit lengkungan di salah satu ujung untuk membuat kait kecil.
- Dengan tang atau tangan, tekuk ujung kawat yang tidak lurus menjadi kait kecil atau pengait untuk menarik rambut atau kotoran yang menumpuk di saluran.
- Sambil memakai sarung tangan. Masukkan ujung kawat yang berkait ke dalam lubang pembuangan wastafel secara perlahan. Dorong kawat sejauh mungkin sampai merasakan adanya hambatan.
- Begitu merasakan material penyumbatan, putar dan gerakkan kawat di dalam pipa untuk mencoba mengait atau menusuk sumbatan. Jangan takut untuk sedikit mendorong dan menarik.
- Setelah berhasil mengait material penyumbatan, tarik kawat keluar secara perlahan.
- Setelah terangkat, bilas lubang pembuangan dengan air panas untuk membersihkan sisa-sisa kotoran. Ulangi jika perlu.
5. Membersihkan P-Trap (Sifon)
Jika semua metode di atas tidak berhasil, kemungkinan penyebab penyumbatan berada di bagian P-trap (sering disebut sifon atau leher angsa) yang letaknya di bawah wastafel.
P-trap adalah bagian pipa berbentuk U yang sengaja dirancang untuk menahan sedikit air dan mencegah gas buangan dari saluran pembuangan masuk ke rumah. Namun, bagian inilah yang paling sering menjadi tempat menumpuknya sumbatan padat.
Alat yang Dibutuhkan:
- Ember
- Kunci pas atau tang slip-joint (opsional, tergantung jenis P-trap)
- Sikat gigi bekas atau kawat kecil
- Sarung tangan karet
- Kain lap
Langkah-langkah:
- Letakkan ember besar tepat di bawah P-trap untuk menampung air kotor yang akan keluar. Pastikan ada kain lap untuk membersihkan tumpahan.
- P-trap biasanya dihubungkan ke pipa pembuangan dengan mur pengunci. Gunakan tangan atau kunci pas untuk melonggarkan mur-mur ini. Putar berlawanan arah jarum jam.
- Setelah mur longgar, lepaskan P-trap dari sambungannya. Hati-hati, air kotor dan kotoran akan tumpah ke dalam ember.
- Periksa bagian dalam P-trap. Gunakan sikat gigi bekas, kawat kecil, atau bahkan jari (dengan sarung tangan) untuk membersihkan semua kotoran yang menempel.
- Periksa juga saluran yang terhubung dengan P-trap kemudian bersihkan kotoran yang mungkin menempel.
- Setelah bersih, pasang kembali P-trap ke posisinya semula. Pastikan semua mur dikencangkan dengan baik agar tidak ada kebocoran.
- Buka keran air dan biarkan mengalir beberapa saat untuk memeriksa apakah ada kebocoran. Perhatikan juga apakah air sudah mengalir lancar.
Cara Mencegah Wastafel Mampet
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut ini beberapa kebiasaan baik yang bisa diterapkan untuk mencegah saluran air mampet serta menjaga wastafel tetap lancar:
Pasang Saringan
Gunakan saringan di lubang wastafel dapur dan kamar mandi untuk menyaring sisa makanan, rambut, dan kotoran lainnya, kemudian bersihkan saringan secara teratur.
Buang Minyak dan Lemak dengan Benar
Jangan membuang minyak goreng bekas atau lemak cair ke dalam wastafel. Biarkan dingin dan padat, lalu buang ke tempat sampah.
Siram dengan Air Panas Secara Rutin
Sesekali, setelah menggunakan wastafel, siram dengan air hangat atau panas selama beberapa menit untuk membantu melarutkan sisa sabun dan lemak yang mungkin masih menempel.
Jangan Buang Benda Asing
Pastikan tidak ada benda kecil (mainan, perhiasan, kapas, dll.) yang jatuh ke dalam saluran pembuangan.
Bersihkan P-Trap Secara Berkala
Jika punya waktu dan nyaman melakukannya, membersihkan P-trap setahun sekali bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif.
No responses yet